BAB 1
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Al-amin
adalah suatu swalayan sederhana yang ada di daerah Bogor dan memiliki berbagai
cabang dipelosok Bogor khusunya di daerah Dramaga dekat kampus IPB. Menurut
pemiliknya, perusahaan yang sudah sejak lama berdiri ini mengalami banyak
perubahan sehingga perusahaan ini pun sudah melakukan berbagai inovasi untuk
melanjutkan bisnisnya. Adapun perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang
memengaruhi perusahaan tersebut baik perubahan akibat dari lingkungan luar
maupun lingkungan dari dalam Al-amin itu sendiri. Perubahan tersebut
mengharuskan perusahaan Al-amin untuk melakukan inovasi agar perusahaan
tersebut tetap dapat menghasilkan barang dan mendapatkan laba yang maksimal.
Untuk menanggapi perubahan yang terjadi dan inovasi yang dilakukan perusahaan
harus melakukan perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek,
pengorganisasian yang terstruktur serta pengendalian yang harus dilakukan
terhadap perubahan yang terjadi.
Perubahan
yang terjadi akibat dari lingkungan luar yaitu kurangnya daya beli pembeli karena
sepinya pelanggan, pesaing baru yang bermunculan yang sama-sama memiliki harga
yang kompetitif. Perusahaan Al-amin harus cepat tanggap terhadap perubahan yang
terjadi dan segera melakukan inovasi, untuk itu kami sebagai penulis ingin
menjelaskan perubahan lingkungan apa saja yg terjadi pada perusahaan Al-amin dan
bagaimana cara mengatasinya.
2.
Tujuan
Penulis
a.
Penulis
dapat mengetahui perubahan yang terjadi pada perusahaan Al-amin.
b.
Penulis
dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi perubahan tersebut.
c.
Penulis
dapat mengetahui kendala yang dihadapi perusahanaan dalam melakukan perubahan.
d.
Penulis
dapat mengetahui inovasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
e.
Penulis
dapat menjelaskan perubahan dan inovasi yang dilakukan oleh perusahaan.
BAB 2
MATERI
A.
Gambaran
Umum Perusahaan
-
Visi Al-Amin Group adalah memasyarakatkan sistem ekonomi
Islam yang merupakan sistem ekonomi
tertua, lahir abad ke-7 Masehi, berasal dari ketentuan Allah dan tuntunan
Rasulullah SAW.
-
Misi Al-Amin Group antara lain :
1. Meningkatkan motivasi,
membangun kesadaran dan percaya diri pada masyarakat agar memilih profesi
wirausaha karena merupakan profesi yang mulia dan memuliakan.
2. Menggali, memberdayakan dan
mengefektifkan potensi ekonomi umat.
3. Mengelola kegiatan usaha atas
dasar amanah dan profesionalisme.
4. Mewujudkan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi pemodal, manajemen, karyawan dan masyarakat.
-
Motto Al-Amin Group adalah “Mitra Hidup Islami”, artinya Al-Amin Group merupakan bagian dari
komponen umat yang aktif dalam kegiatan dakwah (SYIAR) Islam.
-
Struktur Organisasi
B.
Perencanaan
Organisasi
Organisasi Al-amin memiliki beberapa perencanaan, perencanaan tersebut
yaitu perencanaan taktis dan perencanaan operasional. Perencanaan taktis yaitu
perencanaan menyeluruh untuk mencapai target tertentu dalam waktu yang cukup
panjang seperti membantu manajer dalam menghadapi permasalahan. Sedangkan
perencanaan operasional yaitu perencanan yang kurang dari satu tahun dan
dilakukan terus menerus seperti cuci gudang, menjual semua persediaan barang
dengan harga di bawah harga normal, serta adanya diskon-diskon di waktu
tertentu untuk menarik minat pembeli. Di dalam perencanaan organiasai Al-amin terdapat berbagai kendala dan permasalahan
dalam perencanaan tersebut. Adapun permasalahan tersebut dapat disebabkan oleh
perubahan lingkungan, baik perubahan ekternal maupun internal. Perubahan lingkungan ekternal yaitu
perubahan yang secara langsung dapat memengaruhi sasaran perusahaan Al-amin.
Perusahan Al-amin ini terletak di sekitar kampus sehingga faktor utama yang
memengaruhi perubahan eksternal yaitu menurunya daya beli pembeli ketika waktu
liburan kuliah. Selain itu pemasok dan pengadaan barang juga sangat memengaruhi
perubahan dalam perusahaan Al-amin, sebab ketika kebutuhan suatu barang
tersebut tidak terpenuhi menyebabkan pelanggan berpindah ke perusahaan lain.
Tidak hanya itu, pesaing baru mulai bermunculan dengan harga dan pelayanan yang
kompetitif akibatya keuntungan yang didapat tidak sebesar keuntungan
sebelumnya. Penekanan dari masyarakat pun sangat berpengaruh terhadap perubahan
lingkungan eksternal yaitu meminta untuk
meningkatkan pelayan yang lebih baik dengan harga yang lebih terjangkau. Adapun
perubahan lingkungan internal yaitu perubahan yang terjadi didalam pengeloaan
perusahaan tersebut seperti perubahan struktur organisasi yang akibatnya dapat
memengaruhi sistem penjualan. Perubahan
lingkungan ekternal lainnya adalah perubahan yang disebabkan oleh kemajuan
teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan dan pengeloaan organisasi Al-amin,
serta kemajuan teknologi dapat mempermudah dalam mempromosikan Al-amin kepada
masyarakat sekitar. IPB sebagai kampus yang sangat menjungjung tinggi nilai-nilai
Islam dan budaya Islam dapat memengaruhi lingkungan eksternal perusahaan
Al-amin. Akibatnya dengan adanya perubahan diatas membuat organisasi
Al-amin harus melakukan inovasi. Adapun inovasi yang dilakukan adalah meningkatkan
kreativitas.
C.
Pengorganisasian
Organisasi Al-amin memiliki pengorganisasian yang
terstruktur, dalam hal ini penulis hanya menganalisis sistem pengorganisasian
di salah satu cabang Al-amin, tapi pada dasarnya semua sistem pengorgansasian
disetiap outlet sama yaitu pembagian tugas sesuai jabatan. Pengorganisasian
Al-amin ini dipimpin oleh kepala toko yang bertanggung jawab secara keseluruhan
terhadap toko tersebut dan juga mengkoordinir semua kegiatan serta administrasi
di tiap cabang. Di bawah itu ada wakil
store manager (WSM) sebagai pengawas administrasi toko yang masuk dan ada
pula karyawan yang di bagi menjadi tiga bagian: pegawai tetap, pegawai kontrak,
pegawai part-time. Dengan pembagian seperti ini kepala toko berharap toko
tersebut menjadi lebih terorganisir dan lebih baik. Baik dalam mengatasi
perubahan maupun menciptakan inovasi. Pengorganiasian ini akan sangat
berpengaruh terhadap inovasi yg akan dilakukan sebagaimana pengorganisasian
dapat mengkoordinir bawahannya untuk segera menciptakan kreatifitas agar tetap
bertahan pada persaingan pasar yang semakin kompetitif.
D.
Kepemimpinan
Kepemimpinan organisasi Al-amin dalam hal memengaruhi
perubahan dan inovasi sangat tergantung pada pimpinan. Sebab pimpinan memiliki
kekuatan untuk memimpin dan memengaruhi serta memotivasi para pegawainya dalam
menciptakan inovasi sebagai akibat dari perubahan yang terjadi. Selain itu
kepemimpinan juga sangat di butuhkan dalam memancing daya kreatifitas para
pegawainya, sejauh ini organisasi Al-amin telah melakukan inovasi terhadap
perubahan seperti membuat sepanduk yang menarik dengan visualisasi yang bagus
agar dapat menarik minat pelanggan, serta meningkatkan pelayanan. Inovasi yang
telah dilakukan oleh Al-amin tidak hanya untuk pelanggan saja, ada suatu
inovasi yang sangat bermanfaat bagi pegawainya yaitu dengan mengadakan sebuah
training motivasi yang dapat memotivasi dan menambah pengetahuan serta strategi
marketing yang tepat bagi para pegawainya. Selain hal itu, Al-Amin juga membiasakan
para pegawai menerapkan materi training dalam keseharian agar dapat menciptakan
pelayanan yang prima bagi konsumen.
E.
Pengendalian
Pengendalian yang dilakukan oleh organisasi Al-amin terhadap
perubahan yang terjadi yaitu mengawasi dan tanggap terhadap selera pasar dan
kondis. Peubahan tersebut merupakan sebuah tantangan untuk manajernya dalam
memangaruhi dan mengarahkan para pegawai. Jumlah pegawai organisasi Al-amin
yang banyak membuat manajer harus memerhatikan rentang pengendalian untuk mencapai efisisensi biaya serta
efektivitas para pegawainya. Manajer harus dapat mengarahkan pegawainya tentang
sasaran dan proses organisasi untuk mempersiapkan diri terhadap perubahan yang
akan terjadi dan sedang terjadi. Pelayanan terhadap pelanggan, kualitas produk,
serta produktivitas harus lebih diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan pelanggan. Tidak hanya itu kerja sama tim pegawagai pun sangat
dibutuhkan dalam pengendalian yang dilakukan oleh manajer yaitu untuk
menciptakan keharmonisan setiap pegawai agar dapat menciptakan kreativitas pegawai.
Adapun pengendalian yang dilakukan oleh para manejer organisasi Al-amin secara
luas sangat efektif dan dapat lebih menghemat biaya produksi.
Sebagai contoh manajer Al-amin selalu mengawasi dan
mengevaluasi kinerja para pegawainya, Jika salah seorang pegawainya tidak ramah
terhadap pelanggan maka manajer tersebut akan menegur dan memerintahkan untuk
memperbaiki pelayanan, Hal ini dimaksudkan untuk memuaskan pelanggan demi
tercapainya tujuan Al-Amin sesuai rencana yaitu mengenalkan produk Islam di
pasar luas
F.
Budaya Organisasi
Dalam
organisasi Al-Amin sangat kental akan penciptaan budaya berorientasi pelanggan
dan mengedepankan spiritualitas dalam organisasinya.
G.
Kesimpulan dan Saran
Perubahan yang terjadi pada
organisasi Al-amin disebabakan oleh menurunya daya beli ketika waktu
liburan kuliah hal ini disebabkan oleh segmen pasar atau sasaran utama Al-Amin
adalah mahasiswa , dan pesaing baru yang lebih kompetitif mulai bermunculan dengan
menggunakan teknologi baru. Selain itu perubahan struktur organisasi juga
memengaruhi perubahan internal dalam organisasi Al-amin.
Adapun kendala organisasi Al-amin dalam melakukan perubahan yaitu penekanan dari masyarakat yang
meminta untuk meningkatkan pelayan yang lebih baik dengan harga yang lebih
terjangkau. Untuk mengatasi perubahan tersebut Al-amin melakukan
inovasi seperti membuat sepanduk yang menarik dengan visualisasi yang bagus
agar dapat menarik minat pelanggan, serta meningkatkan pelayanan, mengadakan
sebuah training motivasi rutin bagi para kariyawan sebagai pembekalan strategi
pemasaran yang tepat serta dapat meningkatkan pelayanan agar para pelanggan
merasa puas.
Saran kami terhadap Al-Amin adalah perlu
diadakan penataan ruangan yang lebih baik termasuk dalam pengaturan
pencahayaan, kebersihan, dan pelayanan yang lebih baik .Dalam hal manajemen,
Al-Amin seharusnya lebih meningkatkan komitmen dengan para karyawan agar
karyawan yang bekerja di Al-Amin tidak beregenerasi dengan cepat , hal ini
dimaksudkan agar toko dapat berjalan dengan lebih efisien dan efektif. Bagi
pekerja dengan motivasi kerja rendah dan kapabilitasnya rendah dapat dilakukan
pembinaan, pelatihan untuk meningkatkan kinerjanya. Bila setelah dilakukan
pembinaan tidak ada perubahan ,maka instrument penilaian kinerja dapat dipakai
dalam mencari jalan keluar win-win
solution diantara kedua belah pihak. Selain itu dapat diterapkan sistem
penilaian kinerja bagi para karyawannya dengan sistem reward .
DAFTAR
PUSTAKA
Linan.
F. 2008. Skill and Value Perception.
Robbins
Stephen P.& Coulter Mary. 2009. Manajemen. Saat Suryadi & Hardani Wibi,
penerjemah. Jakarta.